Semangat belajar demi mencapai cita-cita

Minggu, 03 Januari 2010

Pengembangan produk dan teknologi proses

akhir-akhir ini perkembangan teknologi budidaya dalam pertanian berkembang dengan pesat bahkan sepertinya ada yang kembali berputar ke masa lalu.
Ketika manusia mulai bosan dengan cara budidaya tanaman yang mengandalkan pupuk kimia karena merusak tanah dan penggunaan hormon pada ternak yang dicurigai berdampak tidak baik. apalagi dengan mengandangkan ternak seperti menyiksa, maka muncullah beberapa terobosan.
pertanian organik dianggap sebagai temuan dan terobosan yang berani. padahal ini adalah tinggaln nenek moyang kita yang ditbuang karena adanya pupuk dan pestisida kimia. kini orang gandrung makanan berlabel organik.
Ternak dulu bebas lalu dikandangkan kini muncul untuk memelihara ternak dengan bebas lagi. membiarkan ternak tidak strees akan menjadikan produknya sehat.
Namun ada pula teknologi yang mencapai masa nenek moyang jauh kebelakang.
beberapa waktu yang lalu saya lihat di TV suatu budidaya kepiting yang didanai oleh Dikti dan sebuah Perguruan Tinggi membuat teknik budidaya yang tradisional untuk menjadikan kepiting bercangkang lunak.
ada sebuah kesadisan yang dilakukan yaitu mencopoti capit kepiting yang saya melihatnya jadi tidak tega, bahkan anak saya yang masih SD berpesan “pak jangan makan kepiting cangkang lunak lho, kan itu dibuat dengan menyiksa dan dosa. kan dalam agama tidak boleh menyiksa binatang meski akan disembelih.”
Yahdemi perut manusia kita sering tega merampas hak hidup ternak dengan nikmat, dengan alsan toh ternak tadi memang untuk dikonsumsi. tapi….
haruskah dengan menyiksanya?
maaf bila dirasa berlebihan
tapi akan lebih indah jika budidaya dilakukan dengan kasih
Bukankah Allah maha pengasih dan maha Penyayang.
mengapa kita tidak melakukannya? jika kita menyebut hamba yang ber Tuhan?

0 komentar: